kisah keteladanan rasullulah saw
Para
sahabat sangat mencintai dan menghormati Nabi Muhammad SAW, mereka dapat
menjaga Sikap dan ahklak di hadapan Rosululloh SAW, namun ada salah seorang
Sahabat bernama Nu’man bin Amru. Seluruh penduduk kota Madinah mengenal betul
siapa Nu’man bin Amru , Pribadinya yang konyol suka bercanda dan mengerjai
orang. kadang bercandanya Nu’man sangat keterlaluan, Para sahabat sudah sering
dikerjai oleh kekonyolan Nu’man ini, bahkan Rosulullohpun diperlakukan dengan
tidak hormat oleh Nu’man. Bedanya kalau Para Sahabat Marah begitu dirinya
dikerjai oleh kekonyolan Nu’man namun Rosululloh Saw Tidak pernah marah akan
perlakukan Nu’man tersebut.
Berulangkali Para sahabat menasehati
NU’man agar tidak berbuat konyol kepada Rosululloh, karena Rosululloh adalah
kekasih Alloh yang harus dihormati dan di muiakan. Tetap saja Nu’man selalu
melakukan kekonyolan kepada Rosululloh dan sedikitpun Nabi Tidak marah kepada
Nu’man bahkan Rosul membimbing Nu’man untuk meninggalkan sikap mengerjai orang.
Suatu Hari dikota Madinah lewatlah
pedagang Madu yang menjajakan dagangannya, sudah beberapa hari ini dagangannya
tidak ada yang membeli , pedagang Madu tersebut begitu putus asa bercampur
kesal. Wajahnya terlihat pucat, bajunya lusuh. Melihat hal itu Nu’man merasa
ibah Hatinya , Nu’man berniat menolongnya untuk membeli madu tersebut namun dia
tidak memiliki uang , akhirnya muncullah sifat kekonyolannya untuk mengerjai
seseorang. Dia panggil padagang madu” Pak sahabat ku ingin membeli madu dan itu
rumahnya..sambil menunjuk rumah Rosululloh SAW” . Lalu Nu’man mengetuk pintu
Rumah Rosullulloh sambil membawa Madu, Rosulpun mempersilahkan Numan untuk
masuk kedalam. “Ya Rosul ini aku bawakan madu untukmu..sebagai Hadiah dari ku”
Kata Nu’man. Setelah memberikan madu tersebut Numan pun pamit untuk pulang.
Nu’man lalu menemui pedagang madu
tersebut sambil berkata” Maaf saya mau pergi dulu ada urusan penting yang harus
saya selesaikan, nanti Sahabatku sebentar lagi keluar dan membayar Madumu” Kata
namun sambil bergegas pergi.
Setelah sekian lama menunggu pedagang
tersebut kesal, dan mengetuk dengan keras Rumah Rosululloh SAW sambil berteriak
” Wahai penghuni rumah madu saya belum dibayar”??. Tentu saja Rosululoh kaget
mendengar teriakan tersebut, rosululoh tersenyum dan menyadari bahwa Dirinya
telah dikerjai oleh Nu’man bin Amru. lalu Rosul pun memberikan uang tersebut
kepada pedagang Madu .
Suatu hari Rosululloh bertemu dengan
Nu’man bin Amru, sambil menahan Tawa Rosul menegur Nu’man” Wahai Numan apa yang
telah kau lakukan pada keluarga NabiMu ? sambil menahan tawanya rosululloh terlihat
tersenyum. dasar Nu’man seorang yang konyol mendengar teguran dari Rosul hanya
nyengir dan berkata” Ya rosululooh saya tahu kau suka sekali madu….saya ingin
sekali membelikanmu Madu dan di hadiahkan kepadamu , tapi waktu iti saya tidak
punya uang sama sekali..jadi saya hanya bisa mengantarkan Madu itu saja
ketanganmu dan tidak sanggup membelinya, dan semoga saya di beri Hidayah Alloh
atas kebaikan ini” kata Nu’man . Mendengar jawaban sahabatnya yang konyol
tersebut, Rosululloh tidak marah bahkan mendo’akan Nu’man karena punya
niat yang baik memberi Madu ke pada Rosululloh. Begitulah akhlak mulia
rosululloh .
Suatu
ketika Rosululloh dan Para sahabat sedang dalam kelaparan karena habis
berperang, Abu Tholha yang menyaksikan kejadian tersebut merasa Iba dengan
keadaan Rosululloh SAW. Lalu Abu Tholha memanggil istrinya dan menceritakan apa
yang sedang rosululloh dan para sahabatnya rasakan. Mendengar cerita Suaminya
Abu tholha ,istrinyapun merasa iba hatinya dan menyuruh suaminya Abu Tholha
mengundang Rosululloh serta empat atau lima sahabtnya untuk makan dirumahnya.
Merekapun menyembelih seekor kambing kecil dan mengulitinya , tanpa
sepengetahuan Abu Tolha dan istrinya , kedua putranya yang masih kecil
menyaksikan Ayahnya menyembelih seekor kambing dan kedua putranya tersebut
memperaktekannya , Betapa terkejut Abu Tholha menyaksikan putranya dengan leher
yang n yaris putus bersimah darah dan putra yang satunya lagi terbaring
pingsan. Rasa sedih dan duka menyelimuti keluarga Abu Tholha akan tetapi jamuan
makan untuk Rosululloh harus tetap berjalan. Maka diangkatlah Putranya yang
hampir putus lehernya kekamarnya dan ditutupi dengan selimut. sedangkan
istrinya membersihkan bercak darah yang membasahi lantai . Mereka berusaha
menyembunyikan kesedihan tersebut agar Rosululloh dan para sahabatnya makan
dengan tenang dan tidak kehilangan selera makan karena peristiwa yang dialami
oleh Putranya. Waktu yang dinanti telah tiba datanglah Rosululloh kerumah Abu
tholha ,namun Abu Tolha sedikit terkejut karena Rosululloh SAW mengundang
seluruh sahabat yang sedang kelaparan untuk datang kerumah Abu Tholha, bukan
karena tidak suka dengan sahabat Rosul yang lain karena jamuan Makan tersebut
hanya cukup untuk 6 orang saja. Melihat suaminya Panik istrinya berusaha untuk
menenangkannya, mungkin ada hikmah dibalik perbuatan Rosululloh SAW mengundang
seluruh sahabtnya untuk makan di rumah Abu Tholha.
Rasulullah
SAW menghampiri para sahabat dan memerintahkan agar tidak mencampur makanan
yang telah mereka buat. Tetapi beliaulah yang akan mencampur dan membagikannya
sendiri makannan tersebut kepada para sahabat. Mulailah Rosululloh
mencampur makanan tersebut, lalu beliau memerintahkan agar sepuluh orang
sahabatnya masuk kedalam rumah untuk makan. Setelah kenyang mereka pun keluar
lalu masuk lagi sepuluh orang begitulah seterusnya sampai semua sahabat
mencicipi makanan tersebut. Namun Subhanalloh meskipun
sudah banyak sahabat yang makan , tetapi makanan yang tersisa seakan-akan belum
tersentuh sama sekali masih utuh seperti sedia kala.
Setelah para sahabatnya selesai makan ,
kini tinggallah Rosululloh SAW dan keluarga Abu Tholha yang belum makan, lalu
Rosulullloh menyuruh Abu Tholha memanggil Putra-putranya untuk makan bersama
-sama . Abu Tholha pun tak ingin rosululloh mengetahui peristiwa tragis yang
menimpa putranya dan mengatakan kepada Rosululoh bahwa putranya sudah terlelap
tidur.Akan tetapi rosululloh mendesak agar putranya dapat makan bersama-sama.
Didesak seperti itu oleh Rosululloh Abu Tolha tidak dapat mengelak lagi,
akhirnya Abu Tholha mengajak Rosululloh kekamar Putranya untuk melihat sendiri
. Dikamar tersebut terbaringlah putra Abu Tholha dengan ditutupi selimut, Lalu
Rosululloh Saw membuka selimut tersebut, tampaklah putra Abu Tholha yang
terbaring kaku dengan leher yang hampir putus, Berlinanglah air mata Rosululloh
menyaksikan kejadian tersebut dan Seraya mengangkat tangannya Ke langit dan memohon
kepada Alloh SWt “Bangunlah dengan Izin Alloh…..!! dan Subhanalloh dengan
Qudrat dan Iradat Alloh SWT Hidup kembali Putra Abu Tolha tanpa ada bekas luka
sedikitpun.
Itulah sebagian cerita dari sahabat
Rosululloh yang sangat mencintai Nabi dengan Ihlas, untuk menyenangkan
Rosululloh Mereka korbankan segalanya dan Allohpun maha tahu akan perbuatan
yang dilakukan Abu Tholha dan keluarganya karena mencintai Kekasih Alloh Nabi
Muhammad SAW. Dan Alloh perlihatkan kemukjizatan Rosululloh kepada keluarga Abu
Tholha… Benarkah kita telah Mencintai Nabi Muhammad ??? Beranikah kita
berkorban untuk Rosululloh??? Bersholawatlah…Bela Agama Rosululloh saw…
Menjelang
Rosululloh Saw wafat , Nabi memanggil para sahabatnya untuk berkumpul. “Wahai
kaum Muslimin siapakah diantara kalian yang pernah merasa teraniaya oleh si
lemah ini, bangkitlah sekarang untuk mengambil Qhisos, jangan kau tunggu hingga
kiamat menjelang, karena sekarang itu lebih baik dari pada nanti aku akan
menanggung semuanya di akherat . Semua sahabat terdiam ,lalu berdirilah Sahabat
yang bernama Ukasyah Ibnu Muhsin, “saya Ya Rosul….Saya akan menuntut hukuman
Qhisas kepada mu Dulu aku pernah bersamamu di perang Badar. Untaku dan untamu
berdampingan, dan aku pun menghampirimu agar dapat mencium Paha mu Saat itu
engkau melecutkan Tongkat kepada untamu agar dapat berjalan lebih cepat, namun
sesungguhnya engkau memukul lambungku” ucap ‘Ukasyah dengan lantang.
Baiklah Ya Ukasyah..aku kan terima
hukuman Qhisas ini “Jawab Rosulululloh Saw, lalu Rosul menyuruh bilal mengambil
tongkat Nya di rumah fatimah anaknya Rosululloh. Bilal bergegas menuju Rumah
Fatimah untuk mengambil Tongkat Rosululloh, Apa yang akan dilakukan Ayahku
dengan tongkatnya wahai bilal ” Tanya Fatimah. “Ada seoarang sahabat yang akan
melakukan Qhisos Kepada Rosulululloh” Jawab Bilal. Dengan nada Marah Fatimah
menjawab ” Siapa gerangan yang tega mengqhisos kepada Rosululloh “!! . Bilal
tidak menjawab dan bergegas pergi untuk menyerahkan tongkat tersebut Kepada
Rosululloh SAW.
Lalu Rosululloh Saw menyerahkan tongkat
tersebut kepada Ukasyah bin muhsin, untuk segera melakukan qhisas terhadap
Rosulululloh Saw. Lalu tiba-tibalah berdirilah Sahabat Abu bakar dan Umar, “Hai
Ukasyah biar aku saja yang menggantikan Rosululloh untuk di qhisas kau pilih
bagian mana saja sesukamu untuk kau pukul tongkat itu ke tubuhku “Kata Abu
bakar yang sejak tadi menahan amarah karena tidak tega melihat rosululolloh
akan di sakiti. “Jangan Hai Abu bakar Alloh telah menempatkan kedudukan dan
niatmu di akherat nanti..duduklah ” Jawab Rosululloh. Bangkitlah Sayyidina Ali”
Aku kemana-mana selalu bersama rosululloh, maka qishas lah aku …jangan kau
qhisas Rosulullloh ” Kata Sayyidina Ali RA. “duduklah Hai Ali …Alloh juga telah
menempatkan keduduan dan Niatmu ” Jawab Rosululloh. Tampilah cucu-cucu
kesayangan Rosululloh Hasan dan Husein ditengah kerumunan Sahabat ” Kamu tahu
kami adalah cucu-cucu rosululoh, biar kami saja yang kau qhisas itu sama saja
dengan kau mengqhisas rosululloh ” kata Hasan husein .”duduklah kalian Wahai
dua bola mataku.” kata rosululloh.
Suasana begitu tegang dan mengharukan
,karena semua sahabat tidak tega Manusia suci yang mereka cintai akan di cambuk
dengan Tongkat oleh Ukasyah. Lalu Ukasyah meminta kepada rosululoh untuk
membuka bajunya” Wahai Rosululloh sewaktu kau memukulku dengan tongkat, waktu
itu aku sedang tidak pakai baju jadi aku minta kepada engkau untuk melepaskan
Bajumu” kata Ukasyah. Lalu Rosululloh membuka bajunya terlihatlah Tubuh
rosululloh yang putih bersih memancarkan cahaya, tiba-tiba Ukasyah memeluk
tubuh putih tersebut sambil menciumnya dengan linangan air mata ukasyah yang
menempel di tubuh rosululloh sambil berkata” Ya rosululloh siapa yang tega
memukulmu…aku hanya ingin memeluk dan mencium tubuh sucimu agar tubuhku bisa
terlindungi dari jilatan api neraka” Para sahabat yang sejak tadi manangis
meyaksikan peristiwa tersebut berkumandang takbir Alloh huakbar…’ Wahai para
sahabatku kalau kau ingin melihat penghuni surga dialah orangnya “kata
rosululloh Saw sambil memeluk Ukasyah
Suatu
ketika Rosululloh Saw berkumpul dengan para Sahabatnya, beliau bertanya kepada
Para sahabatnya “Siapa diantara kalian yang bisa membuat aku tertawa “? Saya Ya
rosul jawab Umar bin khotob. Kemudian Sahabat Umarpun memulai ceritanya.”
Dahulu sebelum aku mengenal Islam ,aku pernah Membuat Patung berhala dari
Manisan , sewaktu aku lapar aku memakan berhala tersebut mulai dari kepalanya,
terus tangannya hingga habis tak tersisa.” Mendengar cerita Umar Rosululloh Saw
Tertawa hingga kelihatan gigi grahamnya, Beliaupun bersabda” Dimana akal kalian
waktu Itu ?” Umar Menjawab “Akal kami memang Jenius tapi waktu itu yang
menciptakan alam menyesatkan kami”
Lalu Rosululloh berkata kepada Umar”
Ceritakan kepadaku Hal yang membuat aku menangis”? Umarpun memulai ceritanya ”
Dahulu aku punya seorang anak perempuan, aku ajak anak tersebut kesuatu tempat,
Tiba ditempat yang aku tuju aku mulai menggali sebuah lubang, setiap kali tanah
yang aku gali mengenai bajuku ,maka anak perempuanku membersihkannya. Padahal
dia tidak mengetahuinya seseungguhnya lubang yang aku gali adalah untuk
menguburnya hidup-hidup untuk persembahan berhala. Setelah selesai menggali
lubang aku kubur anak perempuanku hidup-hidup . Mendengar cerita itu Meneteslah
air mata rosululloh Saw begitupun dengan Umar menyesali perbuatan Jahiliyyahnya
sebelum dia mengenal Islam.
Begitulah sekelumit cerita Umar bin
khotob sebelum dia Mengenal Nabi Muhammad SAW , Umar terkenal sangat sadis dan
kejam kepada siapa saja, begitu mengenal Rosululloh SAW hatinya luluh dan
menjadi orang yang sangat sabar dan tawadhu.
Mengungkapkan
prihal kepribadian ahklak Rosululloh tak akan ada habisnya untuk diungkapkan,
keteladan ahkhlak mulia yang dimiliki rosululloh saw begitu luar biasa. Suatu
ketika seorang Dusun bernama Zahir bin Haram sedang berada di pasar
Madinah ketika tiba-tiba seseorang memeluknya kuat-kuat dari belakang. Tentu
saja Zahir terkejut dan berusaha melepaskan diri, katanya: “Lepaskan aku! Siapa
ini?”
Orang yang memeluknya tidak
melepaskannya justru berteriak: “Siapa mau membeli budak saya ini?” Begitu mendengar
suaranya, Zahir pun sadar siapa orang yang mengejutkannya itu. Ia pun malah
merapatkan punggungnya ke dada orang yang memeluknya, sebelum kemudian mencium
tangannya. Lalu katanya riang: “Lihatlah, ya Rasulullah, ternyata saya tidak
laku dijual.”
“Tidak, Zahir, di sisi Allah hargamu
sangat tinggi;” sahut lelaki yang memeluk dan ‘menawarkan’ dirinya seolah budak
itu yang ternyata tidak lain adalah Rasulullah, Muhammad SAW.
Zahir Ibn Haram dari suku Asyja’, adalah
satu di antara sekian banyak orang dusun yang sering datang berkunjung ke
Madinah, sowan menghadap Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tentang Zahir ini,
Rasulullah SAW pernah bersabda di hadapan sahabat-sahabatnya, “Zahir adalah
orang-dusun kita dan kita adalah orang-orang-kota dia.”
ROSULULLOH
DAN SEORANG PENGEMIS BUTA YAHUDI
Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi
buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang
mendekatinya, “WAHAI SAUDARAKAU JANGAN DEKATI MUHAMMAD , DIA ITU ORANG GILA…..!!DIA ITU PEMBOHONG….!! DIA ITU TUKANG SIHIR..…!! .apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya” . Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.
mendekatinya, “WAHAI SAUDARAKAU JANGAN DEKATI MUHAMMAD , DIA ITU ORANG GILA…..!!DIA ITU PEMBOHONG….!! DIA ITU TUKANG SIHIR..…!! .apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya” . Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.
Setelah
wafatnya Rasulullah SAW praktis tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap
pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah
SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain
tidak bukan merupakan istri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya
itu,
“Anakku,
adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”.
Aisyah
RA menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak
ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja”.
“Apakah
Itu?”, tanya Abubakar RA.”Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi keujung pasar
dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana”,
kata Aisyah RA.
Keesokan
harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan
kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan
makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah
sambil menghardik, “Siapakah kamu ?”.
Abubakar
RA menjawab,”Aku orang yang biasa.”
“Bukan!
Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku” , bantah si pengemis buta itu.
“Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah
mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi
terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan padaku”,
pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abubakar RA tidak dapat menahan air
matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan
orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang
yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW”. Seketika itu
juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian
berkata, “Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya,
ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan
setiap pagi, ia begitu mulia…. “
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.
Pada
suatu saat, ketika Ali bin Abi Thalib masih kanak-kanak, pernah makan kurma
bersama-sama Rasulullah. Setiap kali mereka makan sebuah kurma, biji-biji
sisanya mereka sisihkan di tempatnya masing-masing.
Beberapa saat kemudian, Ali menyadari bahwa dia
memakan terlalu banyak kurma. Biji-biji kurma sisa mereka menumpuk lebih banyak
di sisi Ali dibandingkan di sisi Rasulullah. Maka Ali pun secara diam-diam
memindahkan biji-biji kurma tersebut ke sisi Rasulullah.
Ali
pun berkata, “Wahai Nabi, engkau memakan kurma lebih banyak daripada aku.
Lihatlah biji-biji kurma yang menumpuk di tempatmu.” Nabi pun tertawa dan
menjawab, “Ali, kamulah yang memakan lebih banyak kurma. Aku memakan kurma dan
masih menyisakan biji-bijinya. Sedangkan engkau,memakan kurma berikut
biji-bijinya.”
(disarikan dari Sirah Nabi).
KAMBING KURUS YANG DAPAT MENGELUARKAN AIR SUSU DENGAN SENTUHAN TANGAN ROSULULLLOH SAW
Suatu hari keluarga dari kaum kafir bernama Aktsam dan istrinya
bernama Atikah bin kholid kedatangan Tamu dari rombongan Rosululloh Saw dan
para sahabatnya yang hendak menuju Madinah . Perjalanan yang cukup Jauh dari
Mekkah menuju Madinah membuat Rombongan Rosululloh saw terlihat sangat lelah
dan kehabisan bekal makanan dan air. Melihat kondisi Nabi saat itu membuat Abu
bakar Sahabat Nabi merasa prihatin karena sepanjang perjalanan hanya terdapat
padang pasir yang membentang. Tidak terdapat rumah penduduk untuk membeli air
dan bekal makanan. Rosululloh saw menenangkan Para sahabat agar jangan putus
asa “Alloh tidak akan meninggalkan kita” Kata Rosululloh.
Hingga
akhirnya Rombongan Rosululloh menemukan sebuah kemah yang dulu digunakan
pengembala kambing milik Keluarga Aktsam , disamping itu pula keluarga Aktsam
berdagang Kurma , daging dan susu yang memang diperuntukan untuk para Musafir
yang transit dari Mekkah ke Madinah. Ketika rombongan Nabi tiba di kemah yang
kebetulan saat itu Aktsam sedang tidak ada di tempat dan hanya di temui oleh
istrinya Atikah bin kholid yang merasa prihatin dengan kondisi rombongan Nabi
dan para sahabatnya yang sedang kehausan dan kelaparan. “wahai pemilik kemah
aku punya 800 Dirham untuk membeli makanan dan air yang kau miliki ‘ Kata Abu
bakar.” Seandainya aku masih punya makanan dan susu yang cukup kalian tidak
perlu membayar untuk itu semua karena aku kasihan melihat kondisi kalian yang
haus dan kelaparan” kata Atikah bin Kholid. Lalu Abu bakar memberikan laporan
kepada Nabi bahwa Pemilik kemah sudah tidak memeliki kelebihan bekal makanan
dan susu , semuanya habis terjual . Ketika Rombongan nabi hendak melanjutkan
perjalanan ke Madinah , Nabi melihat Seekor kambing yang sangat kurus dan sakit
sakitan di sebelah Kemah . “apakah kambing itu milikmu? tanya Nabi kepada
Atikah bin Kholid. “Benar kambing itu milik kami tapi kambing itu sakit sakitan
” Jawab Atikah . “izinkan aku Memeras susu dari kambing mu itu” Pinta
Rosululloh. “mana mungkin kambing yang kurus dan sakit sakitan dapat
mengeluarkan susu” Kata Atikah bin Kholid. Lalu Rosululloh saw menghampiri
kambing tersebut dan berjongkok sambil memegang Susu kambing tersebut”
Bissmillahirrohman nirrohim Allohuakbar” Seketika itu pula mengalir
dengan deras Air susu dari kambing yang kurus tersebut” Ambillah bejana untuk
menampung air susu ini ” Kata Rosululloh. Dengan Penuh keheranan Atikah masuk
ke Kemah untuk mengambil bejana sambil bertanya dalam hati” Siapa orang ini ??
apakah seorang penyihir?? nanti aku akan ceritakan pada suamiku kalau dia
pulang. Begitu bejana terisi penuh lalu rosululloh menyuruh Abu bakar dan
sahabat lainnya untuk meminum terlebih dahulu.” Bagaimana mungkin aku minum air
susu ini ,kau Sendiri terlihat sangat kehausan” Kata Abu bakar. “kau minum saja
dulu aku kan sedang memeras Susu ” Kata Rosululloh, Akhirnya Abu bakar dan para
sahabat lain Meminum air susu dari perasan tangan lembut dan mulia Rosululloh
tersebut , baru setelah itu Rosululloh saw meminumnya, dan menyisahkan Satu
bejana penuh air susu untuk keluarga Atikah bin kholid. “Berapa aku harus
membayar harga susu itu ? “kata Abu bakar. “Kau tidak perlu membayarnya,
Kambingku sekarang terlihat sehat dan segar dan akulah yang mengucapkan terima
kasih dan siapa sebenarnya orang yang memeras kambingku itu ” Tanya Atikah .
“Saya Muhammad bin Abdulloh dari bani Hasyim Mekkah’ Jawab Rosululloh sambil
berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke Madinah.
Selang
beberapa lama datanglah suami Atikah , dan meminta istrinya untuk mengambilkan
minum karena merasa sangat haus dan lapar. Lalu Atikah menyerahkan bejana yang
berisi air susu kambing yang telah di peras oleh tangan lembut Nabi. Suaminya
kaget karena yang dia minum bukan air biasa melainkan air susu kambing yang
rasanya sangat segar.”Dari mana kau dapat air susu ini hai istriku” Kata Aktsam
suami Atikah.”Ini air susu dari kambing kita yang kurus dan sakit sakitan itu
dan di peras oleh seseorang yang bernama Muhammad bin Abdulloh dari Bani Hasyim
Mekkah. “jawab Atikah. Karena tak percaya suaminya keluar untuk melihat
kambingnya yang kurus dan sakit sakitan. Dan betapa kaget Suaminya melihat
kambingnya tampak sehat dan segar sedang memakan rumput. “Tadi kau bilang yang
memeras kambing ini Muhammad bin Abdulloh dari Bani Hasyim Mekkah, sepertinya
aku Pernah mendengar nama itu, Nama itu yang menjadi perbincangan seluruh
penduduk Mekkah, Muhammad menentang penyembahan berhala, Muhammad menerima
wahyu dari Tuhan yang bernama Alquran , yang isinya mampu membuat seluruh
penduduk Mekkah terkagum kagum akan keindahan dari segi bahasa yang mengalahkan
para Penyair penyair hebat, Muhammad orang yang jujur hingga Penduduk Mekkah
memberi gelar Al amin ( orang dapat di percaya), Muhammad dari keluarga
bangsawan bani Hasyim Quraisy. ” Kata Aktsam. “kalau Muhammad dari keluarga
bangsawan bani hasyim Qurais mengapa cara berpakaiannnya tidak tampak
seperti bangsawan bangsawan yang selama ini aku lihat Congkak dan
menyombongkan diri ” Kata Atikah bin Kholid. “itulah Muhammad yang sangat
sederhana, kalau benar yang tadi datang ke kemah kita Muhammad bin Abdulloh
seperti ciri yang kau ceritakan tadi , itulah adalah benar bahwa dia Muhammad
Nabi dan utusan Alloh dan kita besok akan menemui Muhammad dan menyatakan
keimanan padanya. “Kata Aktsam yang sangat mengagumi pribadi dan akhlah nabi
Muhammad saw.
Komentar
Posting Komentar