Mau Jadi Anak Gaul? Jadi Kutu Buku Dulu

Ilustrasi
Jika Anda mendengar istilah ‘kutu buku’, pasti yang ada di benak Anda adalah seseorang berkacamata tebal, berpenampilan culun,
hobi “bersemedi” di perpustakaan atau toko buku, dan hanya berkutat
dengan buku. Bahkan tak jarang, kutu buku sering dicap sebagai orang
yang kurang pergaulan karena temannya hanyalah buku. Kutu buku sering
dianggap tidak mampu bergaul dengan orang-orang di sekitarnya.
Arti
konotatif kutu buku menurut Wikipedia.com adalah orang yang sangat
gemar membaca buku sehingga kurang memperhatikan pergaulan atau
penampilannya. Wajar saja jika karakter kurang pergaulan (kuper) lekat
dengan si kutu buku.
Karakter
kutu buku yang begitu kupernya semakin kuat dengan seringnya tayangan
televisi dan layar lebar menggambarkan pemeran kutu buku berpenampilan
aneh, penyendiri, dan dijauhi teman. Coba Anda perhatikan
sinetron-sinetron atau film-film remaja saat ini yang menyamaratakan
karakter kutu buku. Aneh, culun, dan tak punya teman. Sungguh karakter
yang menyedihkan. Tak heran jika anak muda zaman sekarang malas membaca
buku lantaran takut disebut kutu buku.
Padahal
banyak sekali manfaat yang diperoleh jika sering membaca buku atau
bahan bacaan lain yang bermanfaat, seperti koran, majalah, tabloid, dan
sebagainya. Membaca adalah tameng dari kebodohan karena dengan membaca,
pengetahuan dan pemahaman seseorang akan bertambah. Semakin banyak kita
membaca, semakin banyak pula pengetahuan yang diperoleh. Kita bisa
belajar tentang apapun dengan membaca, tidak terbatas ruang dan waktu.
Kita
pun bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang kita baca,
sehingga kita jadi lebih bertanggung jawab dan bijaksana dalam
menghadapi suatu masalah. Dengan membaca, kita jadi lebih tahu bagaimana
bergaul, berkomunikasi yang baik dengan orang lain, dan berpenampilan yang santun dan sesuai. Jadi tak ada lagi istilah kutu buku itu kuper, justru kutu buku itu gaul karena banyak tahu.
Selain
itu, membaca juga mampu meningkatkan daya konsetrasi seseorang. Tidak
heran jika karakter kutu buku identik dengan orang yang pintar dan
cerdas.
Pengetahuan
bertambah, lebih bijaksana, dan otak semakin cerdas, tentu akan membuat
kita lebih percaya diri. Kepercayaan diri tersebut akan membuat diri
kita luwes dalam bergaul dengan siapapun.
Jadi anak gaul masa kini bukanlah anak gaul yang hobi ke mall, shopping, menghabiskan uang orang tua, atau dugem, tapi pengetahuannya nol besar karena malas baca buku.
Anak gaul
masa kini adalah anak gaul yang hobi baca buku, cerdas, berwawasan
luas, tanggung jawab dan bijaksana dalam menghadapi suatu masalah, serta
mau berbagi ilmu dengan siapa saja. Anak gaul seperti itu adalah si kutu buku.
Komentar
Posting Komentar